Jumat, 07 Oktober 2016

BAGIAN KEDUA PENYAKIT PADA ARWANA

1. Perut berbintik merah, sisik terkelupas dan kulit memerah
Apabila Anda menjumpai pada bagian perut arwana muncul bintik kemerahan, sisik pada pangkal ekor terkelupas dan juga kulitnya memerah seperti borok hal ini dapat disebabkan oleh bakteri Lernea sp yang masuk melalui sela-sela sisik ke dalam daging.

Jika bakteri ini sudah masuk akan mengakibatka bengkak pada bagian yang terserang dan sisik akan terlihat berdiri seperti akan lepas. Untuk bakteri ini biasanya tertular melalui pakan berupa ikan seribu.

Untuk baketeri ini berkembang pada pH berkisar 6.5 dan apabila arwana yang terserang bakteri Lernea sp tidak segera diobati akan mengakibatkan sisiknya lepas dan akan muncul borok disertai nanah kuning kemerahan.

Tentunya hal ini berdampak langsung pada ikan arwana nya yaitu arwana akan stres dan nafsu makannya akan berkurang, atau kemungkinan terburuknya dapat menyebabkan kematian pada ikan arwana.

Jika ikan arwana Anda mengalami gejala seperti itu jangan panik terlebih dahulu, apabila penyakitnya masih stadium awal silahkan untuk mencoba memberikan obat antibakterial.

Setelah itu silahkan masukkan garam ikan sebanyak 10-15 sendok makan apabila akuariumnya berukuran kecil, dan untuk akuarium dengan ukuran besar sebanyak 20-25 sendok makan. Kemudian masukkan kembali obat antibiotik sebelumnya dengan jumlah takaran yang sama seperti sebelumnya.

Silahkan lakukan selama 5 hari berturut-turut. Apabila sudah terlihat mulai sembuh atau ada kemajuan sedikit lebih sehat, silahkan dikurangi untuk dosis antibiotik dan garamnya. Mohon di ingat selama proses pengobatan ikan arwana harus tetap diberi makan.

Untuk makanannya jangan memberikan makanan berupa ikan, untuk mencegah penularan penyakit baru karena dikhawatirkan pakan berupa ikan akan membawa lagi bakteri seperti bakteri Lernea Cyprinacea dan Argullus indicus. Silahkan berikan pakan seperti jangkrik, katak, atau belalang.

2. Pada bagian sirip arwana terdapat bintik-bintik putih
Untuk gejala penyakit arwana selanjutnya adalah arwana meliuk-liuk dan menggetarkan pangkal ekornya, dan pada bagian sirip ekornya terdapat bintik kecil yang berwarna putih, hal ini dapat dipastikan arwana terserang penyakit berupa jamur dan bisa diobati dengan antibakterial.

Namun jika dilakukan pengobatan menggunakan anti bakterial akan menimbulkan sedikit masalah pada sebagian ikan arwana yaitu ikan akan stress dan nafsu makannya akan hilang karena warna air akuarium akan berubah dikarenakan obat antibakteri tersebut.

Untuk menanggulangi masalah ini Anda dapat melakukan pengobatan dengan cara lain yaitu mencucui ikan arwana ke dalam air yang sudah dicampurkan permanganat kalium dengan dosis 1gram per linter air.

Untuk langkahnya silahkan bius terlebih dahulu arwananya jangan istri Anda yang malah dibius, kemudian silahkan masukkan ke dalam air yang sudah di campur dengan permanganat kalium(PK), pegang ikan dengan hati-hati dan silahkan di bersihkan bagian yang terinfeksi dengan cara menyikatnya menggunakan sikat gigi, lakukan dengan hati-hati, kemudian basuh dengan air.

Setelah itu silahkan ganti air yang sebelumnya telah dicampur dengan PK dengan air yang baru, setelah itu silahkan masukkan PK dengan dosis yang sama, dan masukkan kembali ikan arwana kemudian sikat kembali ikan sampai bintik putih yang menempel hilang semuanya. Penyakit jamur pada arwana tersebut biasanya akan hilang setelah 5-7 hari setelah perawatan dilakukan.

3. Arwana selalu menggigit ekor
Untuk gejala arwana yang tiba-tiba menggigit ekornya terus menerus dan mengakibatkan selaput siripnya rusak hal ini arwana berarti terserang penyakit gigit ekor, dan bakteri yang menyebabkan hal ini adalah bakteri Trichodina sp dan virus Oodium pilullaris, untuk keduanya dapat menyebabkan gatal dan munculnya lendir pada tubuh arwana.

Media penyebaran penyakit ini dapat melalui serokan ataupun pakan yang diberikan. Untuk pencegahannya dapat dengan cara selalui memberikan garam ikan dengan takaaran 10 sampai 25 gram atau disesuaikan dengan ukuran akuarium Anda, selain garam berikan juga obat antibakterial berupa super internal atau blitz Ich, untuk dosisnya gunakan dosis ringan saja sebanyak 1-2 teteas jika akuarium memiliki ukuran 60cm x 30cm atau 80cm x 40cm, sedangkan untuk akuarium dengan ukuran diatasnya berikan 3-5 tetes.

Untuk pencegahannya silahkan untuk memberikan pakan yang bersih atau untuk memastikan kebersihan pakan Anda dapat merendam pakan terlebih dahulu ke dalam larutan PK dengan dosis 0,25 gram per satu liter air, dan rendam selama kuran lebih 30-60 menit. Untuk peralatan silahkan dinetralisir terlebih dahulu dengan cara merendamnya ke dalam larutan PK dengan sebanyak 2 gram per satu liter air kurang lebih selama 1 jam.

4. Perut kembung pada arwana
Penyakit lain yang biasanya dialami ikan arwana adalah penyakit perut kembung, untuk memastikan arwana mengalami penyakit perut kembung dapat dilihat dari tidak adanya kotoran di dasar akuarium dan perut arwana yang terlihat membuncit setelah diberi makan 4-5 jam, maka hal ini dapat dipastikan arwana mengalami penyakit perut kembung, hari pertama arwana masih mau makan namun pada hari kedua arwana akan berdiam diri dekat permuakaan air.

Jika dilihat lebih teliti pada bagian kloakanya akan terlihat bengkak dan memerah dan hal ini akan menyebabkan stres. Untuk bakteri yang menyebabkan penyakit perut kembung dapat disebabkan oleh bakteri Salmonella sp, dan penularannya dapat melalui pakan yang sudah mati bisa berupa katak, namun tidak menutup kemungkinan pakan yang masih hidup pun masih ada kemungkinan dapat menularkan bakteri Salmonellap sp.

Untuk mencegah terjadinya hal ini silahkan untuk mencucui terlebih dahulu katak yang akan diberikan menggunakan air yang sudah di campur dengan PK, untuk perbandingannya yaitu 0,25 gram per 5 liter air.

Lakukan pembersihan dengan cara merendam katak kurang lebih selama 10-15 menit. Untuk pakan selain katak seperti kelabang atau jangkrik silahkan buang terlebih dahulu untuk ujung kakinya dan direndam selama 2-3 menit saja.

Untuk pengobatan arwana yang terserang penyakit kembung saat ini belum ada yang tepat 100%, namun kita dapat melakukan pencegahan dengan cara memasukkan obat antibakterial.

Apabila arwana belum mengeluarkan kotoran di usahakan tidak memberi makan terlebih dahulu. Semoga artikel ini bermanfaat

SUMBER: PENGALAMAN PRIBADI DAN GOOGLING

BAGIAN PROMOSI DAN JUALAN SAYA

MENYEDIAKAN AROWANA SUPER RED/GOLDEN RED/PINO BERSERTIFIKAT..UNTUK STOCK AROWANA HARAP MENGHUBUNGI SAYA TERLEBIH DAHULU..UNTUK PENGIRIMAN SAYA TIDAK ADA JAMINAN AROWANA HIDUP ATAU TIDAK CACAT ATAU TIDAK HILANG SAMPAI TUJUAN...(JANGAN BIARKAN ANDA MENERIMA SANKSI UNDANG-UNDANG PERLINDUNGAN SATWA YANG MASUK DAFTAR HEWAN YANG HAMPIR PUNAH KARENA DIPERDAGANGKAN SECARA OVER,,BELILAH AROWANA YANG BERSERTIFIKAT KARENA MENANDAKAN AROWANA TERSEBUT MEMANG HASIL BUDIDAYA UNTUK DIPERDAGANGKAN)

MENYEDIAKAN PENJERNIH AIR,OBAT ANTI STRES IKAN,VITAMIN UNTUK IKAN..UNTUK KETERSEDIAAN HARAP HUBUNGI SAYA TERLEBIH DAHULU...

MENYEDIAKAN KOMPONEN UNTUK BIOFILTER (BIOBALL/BIORING)..UNTUK PEMESANAN HARAP HUBUNGI SAYA TERLEBIH DAHULU...

MENJUAL PERKUTUT ASLI BLORA..TERIMA PARTAI BESAR MAUPUN PARTAI ECERAN..BAIK YANG BIASA MAUPUN KATURANGGAN DIJAMIN ASLI BLORA..UNTUK PERKUTUT KITA SUDAH MEMILIKI PENGALAMAN YANG CUKUP UNTUK PENGIRIMAN

UNTUK PEMESANAN
HUBUNGI : 085640822773 (IBU LIA/BAPAK WAHYU)

BABAK KEEMPAT SAAT AROWANA STRES/SAKIT DAN TIDAK MAU MAKAN

Stres seringkali menjadi masalah bagi arwana. penyebabnya bisa bermacam-macam. terutama faktor kualitas air akuarium. Air akuarium sudah kotor, derajat keasaman (pH) yang tidak sesuai atau berfluktuasi, kekurangan oksigen, suhu kurang sesuai dan kondisi sekitar akuarium terlalu bising. itu bisa pemicu timbulnya stres. Stres bisa berdampak panjang pada turunnya kondisi ikan dan menyebabkan sakit.

Saat mengalami stres, arwana biasanya menunjukan tanda-tanda tertentu. diantaranya tidak mau makan, berenang sering berbenturan ke dinding kaca aquarium, menunjukan prilaku agresif, sebaliknya terkadang juga menjadi sangat pasif, tidak banyak bergerak dan hanya berdiam diri kesalah satu sudut kaca akuarium. Warna sisik arwana yang stres biasanya akan menjadi kusam, bahkan terlihat pudar.

Begitu juga ikan sakit akan menunjukan ciri-ciri yang sama. Ditambah dengan sering berenang di permukaan air, mulut terlihat megap-megap. Berenangnya pun tak seimbang. sungut biasanya akan merenggang. Patut juga di waspadai apabila arwana menunjukan tanda-tanda yang tidak biasa dilakukan sehari-hari pada saat kondisi sehat.
Penanganan awal ikan stres dan sakit sebaiknya hindari menggunakan obat-obatan. terapkan dulu perlakuan yang sederhana. Lakukan penutupan akuarium total supaya arwana tenang. Kalau arwana dilengkapi tirai, penutupan menjadi lebih mudah. Penggunaan background akuarium gelap juga akan sangat membantu. Matikan lampu total. tambahkan garam ikan secukupnya jangan asal menaburkan garam tersebut. Kalau di perlukan, masukan juga oksigen murni kedalam air akuarium (kenyataan saya pribadi bertanya oksigen murni beli dimana dan kalau ada yang jual berapa harganya???).

PENYEBAB MALAS MAKAN DAN CARA MENGATASINYA

1. Kualiatas Air Buruk
Cara mengatasinya gampang,anda hanya perlu mengganti 30-50% volume air akuarium. kemudian setiap 2-3 hari berikutnya, 30% air akuarium di buang,dan di ganti dengan air yang baru yang sudah ditreatment (pengalaman pribadi lagi nih, karena kondisi air di rumah saya tinggi klorin maka harus di treatment dulu) dan diaerasi minimal semalaman (tidak pernah semalaman paling 3-4 jam sebelum penggantian air). Lakukan langkah ini sampai kondisi ikan arwana kembali seperti semula. Ingat, sebelumnya pastikan dulu temperatur dan pH air pengganti sesuai dengan kondisi air di akuarium.

2. Overfeeding
Pemberian makan setiap hari bisa menyebabkan arwana kehilangan selera makan. Solusinya, hentikan pemberian pakan selama seminggu. Kondisi perut keroncongan bisa menggugah selera makan Arwana.(pengalaman pribadi pernah overfeeding tapi untungnya KurLeb 1 hari 6 jam mau makan lagi)

3. Infeksi
Infeksi selain menyebabkan cara berenang tak normal, bisa membuatnya enggan menyentuh pakan. Setelah anda obati, arwana kesayangan anda akan kembali menyantap makanan kesukaannya.(pengalaman pribadi arwana golden red bersertifikat dan micro chip saya tewas karena belum pengalaman, ikan sakit saya kira overfeeding akhirnya dalam 3 hari tewas meninggalkan kerugian +- 1,5 juta)

4. Lingkungan baru
Bagi arwana lingkungan baru biasanya sedikit "menakutkan". wajar bila sampai sepekan ia pun enggan makan. namun setelah merasa sreg dan terbiasa dengan lingkungan barunya, ia bakal menyantap makan yang anda berikan.(pengalaman pribadi selalu menggunakan sebagian air lama dari lingkungan arwana sebelumnya,,ditambah sedikit keberuntungan maka terlewatlah masa menakutkan pindah lingkungan baru)

SUMBER : PENGALAMAN PRIBADI DAN GOOGLING

BABAK KETIGA JENIS ARWANA YANG BIASA DICARI ORANG

Beberapa jenis ikan arwana sudah sangat populer di Indonesia namun, banyak orang yang masih belum mengetahui jenis-jenis ikan arwana. Berikut ini merupakan beberapa jenis ikan arwana yang mungkin belum kamu lihat sebelumnya.

Ikan Arwana Silver

Gambar Ikan Arwana Silver

Ikan arwana silver merupakan jenis ikan arwana yang paling sering kita jumpai. karena jenis ikan arwana ini biasanya dijual dengan harga yang terjangkau. Ikan yang biasa disebut juga ikan arwana brazil ini mempunyai bentuk tubuh yang sangat berbeda dengan jenis ikan arwana lainnya. Ikan arwana yang habitat aslinya di Brazil ini mempunyai bentuk tubuh dan sirip panjang. Warna tubuhnya didominasi dengan warna silver yang dilapisi dengan warna mutiara. Sedangkan, warna siripnya berwarna abu-abu yang sedikit lebih gelap jika dibandingkan dengan warna ditubuhnya.

Ikan Arwana Banjar

Gamabr Ikan Arwana Banjar

Ikan arwana banjar merupakan jenis ikan yang mempunyai bentuk kepala yang membulat dengan mulut. Ikan arwana ini bisa disebut sebagai varietas dari arwana merah tingkat dua dan diketahui bukan dari strain murni ikan arwana merah. Ikan ini memiliki warna sirip orange pucat, ekornya berwarna kuning atau orange. Jika dilihat secara sepintas, ikan arwana banjar ini mirip dengan ikan arwana merah muda.. Sehingga, para hobiis baru tidak jarang terkecoh dengan kemiripan yang dimiliki keduannya.

Ikan Arwana Irian

Gambar Ikan Arwana Irian
Ikan arwana irian merupakan varietas ikan arwana yang cukup unik. Ikan arwana yang biasa disebut juga jardini arwana ini mempunyai warna dasar kecoklat-coklatan dengan binti-bintik keemasan pada bagian tengah sisiknya, bagian kepala, bagian sirip, dan bagian ekornya. Ikan arwana ini sebenarnya berasal dari Australia. Namun, ikan ini lebih sering ditemukan di sekitar sungai kabupaten Merauke sampai provinsi papua. Oleh karena itu, ikan arwana jenis ini disebut juga ikan arwana irian.

Ikan Arwana Super Red

Gambar Ikan Arwana Merah

Ikan arwana merah atau super red arwana merupakan ikan arwana asli berasal dari Indonesia. Ikan ini lebih mudah ditemui di daerah kalimantan barat seperti di Sungai Kapuas dan Danau Sentarum.  Namun, saat ini ikan jenis ini sangat mudah ditemui karena ikan jenis ini banyak dikembangbiakkan oleh para breeder arwana.
Ikan arwana merah mempunai empat varietas yaitu merah cabe (Chilli Red), merah orange (Orange Red), merah darah (Blood Red), dan merah emas (Golden Red). Keempat varietas tersebut dinamakan super red arwana atau ikan arwana merah tingkat pertama. Meskipun, dalam perkembangannya yang dimaksud dengan super red arwana lebih cenderung mengacu pada warna merah cabe dan merah darah. Sedangkan, warna merah orange dan merah emas disebut super red tingkatan paling rendah.

Ikan Arwana Golden Pino

Gambar Ikan Arwana Golden Pino

Ikan arwana golden pino merupakan ikan arwana yang dapat kita temukan dibeberapa negara asia, antara lain: Indonesia (tepatnya di daerah Kalimantan), Malaysia, Kamboja, dan Thailand. Ikan arwana yang biasa disebut juga arwana hijau ini mempunyai warna pada badan lebih dominan warna hijau semi perak, sirip ekor mempunyai warna kombinasi antara abu-abu kehijau-hijauan dengan bentuk kepala dan mulutnya lebih besar dan membulat jika dibandingkan dengan ikan arwana jenis lainnya.

Ikan Arwana Cross Back Golden

Gambar Ikan Arwana Black Golden

Ikan arwana Cross back golden merupakan ikan arwana yang dapat kita temukan di daerah Malaysia seperti daerah bukit merah, johor, trengganu, dan perak. Ikan ini merupakan salah satu varietas dari ikan arwana golden. Warna ikan jenis ini sesuai dengan namanya yaitu mempunyai warna emas yang dibalut dengan sisik tebal yang berwarna hitam. Ikan jenis ini sulit sekali untuk didapatkan. Sehingga, ikan arwana ini harganya lebih mahal jika dibandingkan dengan jenis ikan arwana lainnya.

SUMBER : BERDASARKAN PENGALAMAN DI LAPANGAN (KELILING PASAR IKAN HIAS) DAN DARI GOOGLING

BABAK KEDUA TENTANG PERSIAPAN AKUARIUM, PERLENGKAPAN SAMPAI MEMASUKAN IKAN HIAS

  1. Pilihlah sebuah tangki ikan. Tangki yang Anda pilih harus berukuran cukup besar untuk menampung cukup air untuk jenis dan jumlah ikan yang ingin Anda miliki. Aturan satu inci (2,54 cm)per galon yang mungkin sudah pernah Anda dengan adalah sebuah aturan jempol yang menentukan skala akuarium dengan tidak begitu baik pada tangki yang lebih kecil atau lebih besar. Jangan pernah memelihara 2 ekor ikan berukuran 5 inci (12,7 cm) di dalam akuarium berukuran 37,9 L! Jenis ikan yang berbeda memerlukan jumlah ruang yang berbeda dan menghasilkan jumlah kotoran yang berbeda. Pada umumnya, semakin besar seekor ikan, maka semakin banyak kotoran yang dihasilkan olehnya dan semakin banyak juga air yang dibutuhkan olehnya. Ingatlah bahwa tanaman hidup dan dekorasi lainnya juga akan menghabiskan ruang.
    • Ada berbagai jenis kalkulator yang dapat membantu Anda memutuskan ikan apa yang aman dipelihara berdasarkan ukuran tangki, kesesuaian, dan kebutuhan.
    • Ukuran tangki standar yang biasanya digunakan untuk memelihara banyak jenis ikan adalah tangki berukuran 208 L. Sebagai seorang pemula, mungkin Anda tidak memerlukan akuarium dengan ukuran yang lebih besar daripada ini.
    • Anda juga dapat memulai dengan akuarium pertama yang berukuran 75 atau 94 L dan mulailah dengan memelihara beberapa jenis ikan yang kuat (Molly, guppy, platys, tetra, cory cats kecil dan tanpa cichlid) untuk mengetahui apakah Anda menyukai hobi ini atau tidak.
    • Apa pun pilihan Anda, jangan memulai dengan tangki yang berukuran kurang dari 38 L - atau dengan kata lain akuarium tanpa "pemandangan" atau penampung kecil untuk memelihara ikan cupang. Akuarium tersebut tidak akan cukup besar untuk ditinggali oleh ikan Anda. Selain itu, menjaga kualitas air yang baik pada tangki kecil sebenarnya lebih sulit dilakukan. 
    2. Dapatkan bidang untuk menempatkan akuarium di atasnya. Akuarium yang menampung 75 L atau lebih memerlukan sebuah bidang. Belilah bidang yang didesain sesuai dengan dimensi dan bentuk tangki Anda. Jangan meremehkan berat tangki ikan yang penuh! Pastikan bahwa bidang yang Anda pilih memang disarankan untuk ukuran akuarium Anda atau memang secara khusus dibuat sangat kokoh. Untuk menjaga mutu tangki yang akan diletakkan di atas bidang tersebut, sangatlah penting untuk memastikan bahwa bidang mampu menahan beban tangki. Sebagai tambahan, tidaklah aman jika ujung tangki berada di luar bidang.
    • Mebel seperti lemari pakaian, lemari TV, meja kecil, atau kursi kayu yang tipis tidak akan cukup kuat.
    • Carilah kit akuarium lengkap di toko hewan peliharaan besar. Kit lengkap yang ditawarkan oleh situs seperti Craiglist sering kali tersedia dengan harga yang bagus, tetapi pastikan untuk memeriksa kebocoran dan bersihkan sangat baik sebelum menggunakannya.
    • Jika Anda tidak membeli kit lengkap, maka pastikan bahwa perlengkapan yang Anda beli memang sesuai untuk ukuran tangki Anda.
  2. Tentukan tempat di mana Anda meletakkan akuarium dan bidangnya. Memilih tempat yang tepat penting bagi kesehatan ikan. Letakkan akuarium dan bidangnya di tempat dengan temperatur yang cukup konsisten dan jumlah cahaya di dalam ruangan tersebut tidak berlebihan. Berikan jarak setidaknya 13 cm di antara tembok dan akuarium agar terdapat ruang untuk meletakkan filter. Berikut beberapa hal yang harus diingat dalam menentukan lokasi peletakan tangki:
  • Terlalu banyak sinar matahari dapat menyebabkan pertumbuhan alga yang berlebihan, sehingga akan sulit untuk merawat tangki. Dinding interior yang jauh dari cahaya yang terang adalah yang terbaik.
  • Usahakan untuk tidak meletakkan tangki di bawah ventilasi - debu akan tertiup dan masuk ke dalam tangki. Akan lebih sulit juga bagi Anda untuk menjaga temperatur air yang konsisten, yang mana berperan penting untuk semua ikan, dan bahkan vital untuk beberapa jenis ikan.
  • Penting juga untuk mempertimbangkan kemampuan lantai untuk menahan beban akuarium penuh. Pastikan bahwa lantai memiliki struktur penahan yang memadai. Jika diperlukan, temukan cetakan biru rumah Anda dan temukan persilangan tulang bangunan.
  • Pilihlah lokasi yang dekat dengan saluran listrik, dan ingat selalu seberapa jauh Anda harus mengangkut air untuk perawatan mingguan tangki! Dan seharusnya juga tidak ada kabel diulur terlalu panjang untuk mencapai saluran listrik. Faktanya, merupakan ide yang baik jika Anda mendapatkan surge protector power strip, yaitu saluran listrik memanjang yang melindungi peralatan dari lonjakan arus listrik (yang mana akan sangat membantu Anda ketika listrik kembali menyala setelah padam) dan hubungkan semua peralatan listrik akuarium melalui saluran listrik tersebut.
  • Idealnya, tangki lebih baik diletakkan di atas lantai kayu, bukan di atas permadani atau karpet

Bagian 2 : Memasang Filter dan Menambahkan Kerikil

  1. Tentukan sistem filtrasi yang akan digunakan. Yang paling umum dan paling mudah digunakan adalah satu di antara filter kerikil atau filter listrik (lebih disarankan untuk orang-orang yang memiliki akuarium untuk pertama kali daripada filter kerikil) yang digantungkan pada bagian belakang akuarium. Jangan ditinggalkan oleh teknologi. Filter listrik menyediakan filtrasi mekanis dan biologis dan mudah untuk digunakan dan dibersihkan. Hanya gunakan filter yang Top dan mahal jika Anda benar-benar paham tentang filter
    • Jika Anda memilih filter kerikil, pastikan bahwa pompa udara atau powerhead yang Anda beli cukup kuat untuk ukuran tangki Anda. Untuk kasus ini, lebih besar lebih baik. Ingatlah bahwa jika Anda tidak menyedot kerikil secara rutin, maka kerikil akan menyumbat filter kerikil dan membuatnya menjadi alat yang mematikan bagi ikan. Ingatlah bahwa Anda tidak dapat menggunakan filter kerikil jika Anda berencana untuk menggunakan pasir atau substrat halus lainnya.
    • Jika Anda memutuskan untuk menggunakan filter listrik, maka pilihlah filter yang cukup kuat untuk menjalankan sirkulasi pada tangki seukuran tangki Anda (Idealnya, filter harus menyaring air sebanyak 5 kali atau lebih per jam [gph (galon per jam), 1 galon = 3,78 L], tergantung pada kapasitas tangki Anda. Sebagai contoh: tangki berukuran 10 galon (38 L) memerlukan filter yang menjalankan sirkulasi dengan kecepatan setidaknya 50 gph.)
  2. 2 Pasang filter. Cara pemasangan setiap filter berbeda-beda. Temukan cara yang cocok dengan peralatan yang Anda miliki:
    • Untuk filter kerikil, masukkan pelat filter, dan pastikan bahwa pipa pengangkat dapat dipasang dengan pas. (Jika Anda memiliki powerhead yang dapat dimasukkan ke dalam air, maka Anda hanya memerlukan satu; untuk pompa udara tradisional, dua adalah jumlah yang terbaik untuk kebanyakan tangki berukuran di bawah 150 L, satu untuk setiap ujungnya). Jangan menyalakan filter sebelum tangki selesai diisi dengan air. Sekarang, jika Anda menggunakan filter kerikil, pasanglah airline pompa atau powerhead pada pipa pengangkat yang sesuai. Jangan menyalakannya.
    • Jika Anda telah memilih filter listrik eksternal, maka pasanglah filter tersebut pada bagian belakang tangki dengan posisi yang sesuai untuk mendistribusikan air secara merata. Beberapa penutup tangki memiliki lubang yang dibuat khusus untuk memudahkan Anda dalam memosisikan peralatan yang digunakan. Jangan menyalakan filter sebelum tangki selesai diisi dengan air.
  3. Isi dasar tangki dengan kerikil atau pasir. Memiliki kerikil atau pasir setinggi 5 hingga 8 cm pada dasar akuarium adalah aspek esensial untuk memiliki akuarium yang sehat dan membantu ikan menjaga orientasinya di dalam air. Kerikil murah (dengan banyak pilihan warna) dan pasir mainan (pilihlah warna hitam, putih natural, atau warna cokelat) bisa didapatkan di toko hewan peliharaan yang menyediakan produk akuarium. Pasir bekerja dengan sangat baik untuk jenis ikan dan invertebrata yang suka menggali lubang, tetapi harus diingat bahwa pasir harus rutin diaduk untuk mencegah tebentuknya dead spot yang dapat menyebabkan kerusakan pada tangki.
    • Bilaslah substrat dengan air bersih sebelum memasukkannya ke dalam akuarium. Semakin sedikit jumlah debu di dalam air, semakin cepat air akan menjadi jernih setelah filter dinyalakan. Langkah ini sangatlah penting terutama jika Anda menggunakan pasir, bukan kerikil, meskipun sebenarnya tahap ini penting juga untuk semua jenis pengaturan tangki.
    • Bersihkan kerikil secara benar-benar teliti. Pastikan bahwa Anda tidak menggunakan sabun - sabun sangat berbahaya untuk ikan dan akan membunuh ikan.
    • Buatlah substrat sedikit menanjak ke bagian belakang akuarium.
    • Jika Anda memiliki filter kerikil, maka sebarkan kerikil yang telah dibilas menjadi satu lapisan yang merata di atas permukaan filter. (Tuangkan sedikit saja secara sekaligus - ini dilakukan agar kerikil dapat tersebar sesuai dengan yang Anda mau dan juga karena kerikil dapat membuat dinding tangki menjadi lecet jika dituangkan dengan terlalu cepat.)
    • Letakkan sebuah pelat di atas substrat agar substrat tidak berpencar ketika Anda menambahkan air.
  4. Aturlah tanaman dan dekorasi pilihan Anda. Pada tahap ini, pastikan bahwa Anda mengaturnya sesuai dengan cara yang Anda sukai karena ketika air dan ikan telah dimasukkan ke dalam tangki, Anda harus sebisa mungkin menghindari stres––dan itu berarti Anda harus menjauhkan tangan dari dalam tangki.

Bagian 3 : Menambahkan Air dan Pemanas

  1. Periksa kebocoran. Isi tangki dengan air setinggi 2 inci (5 cm), lalu tunggulah selama setengah jam. Jika terdapat kebocoran, maka akan lebih baik jika Anda menemukannya sekarang daripada nanti setelah Anda mengisi tangki hingga penuh. Jika Anda tidak menemukan kebocoran, maka isi tangki hingga 1/3 penuh.
    • Lakukan ini di tempat yang aman dijangkau oleh air jika akuarium benar-benar bocor. Siapkan lem penyegel kaca dalam jangkauan agar Anda dapat mengeringkan tangki dan mulai memperbaikinya.

  2. 2 Tambahkan tanaman dan dekorasi. Tanaman adalah dekorasi fungsional; sulit untuk membuat filter mekanis mengontrol perkembangan plankton, tetapi tanaman hidup membuatnya mudah. Untuk beberapa jenis ikan, tanaman membantu ikan-ikan tersebut tetap sehat. Selain tanaman, Anda dapat menambahkan kayu apung atau dekorasi lainnya yang didesain khusus untuk akuarium air tawar. Jangan memasukkan sembarang objek ke dalam tangki.
    • Pilihlah tanaman yang Anda butuhkan berdasarkan jenis ikan yang akan Anda dapatkan. Tanamkan akar tanaman di bawa kerikil, tetapi jangan melakukan ini pada batang atau daun tanaman.
    • Beberapa tanaman tertentu perlu diikatkan pada sesuatu, jadi carilah benang pancing (tidak akan menyakiti tanaman atau ikan) dan ikatkan tanaman tersebut pada sebuah dekorasi atau potongan kayu apung atau batu yang telah dibersihkan dengan baik.
  3. 3 Isi tangki dengan air hingga penuh. Ketika Anda telah yakin bahwa semua dekorasi telah diletakkan seperti yang Anda inginkan, maka isilah tangki dengan air hingga berjarak 2,5 cm dari pinggir tangki.

  4. 4 Nyalakan filter. Isi reservoir filter dengan air, lalu coloklah kabel filter! Sirkulasi air seharusnya berjalan dengan lancar (dan tenang) selama beberapa menit. Coloklah powerhead/pompa jika Anda menggunakan filter kerikil. Air seharusnya mulai bergerak secara vertikal di dalam pipa pengangkat.
    • Tunggulah selama satu atau dua jam, lalu pastikan bahwa temperatur air masih berada pada kisaran yang aman, tidak terdapat kebocoran, dan sirkulasi air berjalan dengan lancar.
  5. 5 Pasanglah alat pemanas di dalam tangki. Alat pemanas akan dilekatkan pada cangkir pengisap (suction cup). Cobalah untuk memosisikannya di dekat atau pada mulut filter yang mengeluarkan air. Dengan ini, maka air akan dipanaskan secara merata. Kebanyakan termostat pada alat pemanas baru sekarang telah disetel sebelumnya dengan kisaran temperatur yang yang sesuai, di antara 21-25 derajat Celsius. Coloklah alat pemanas dan pasanglah termometer. Jangan menyalakannya sebelum tangki terisi penuh dengan air.
    • Alat pemanas yang dicelupkan secara menyeluruh adalah yang paling mudah digunakan. Carilah alat pemanas dengan termostat yang dapat diatur karena jenis ikan yang berbeda memerlukan temperatur yang berbeda. Aturan jempol yang baik adalah 3-5 watt panas untuk setiap 3,8 L air. Kebanyakan ikan menyukai suhu pada 21-27 derajat Celsius. Pada dasarnya, jaga suhu pada 25,5 hingga 28 derajat Celsius, atau 28-32 derajat Celsius untuk tangki komunitas.
    • Beberapa lampu (kadang-kadang termasuk dalam kit pemulai) menghasilkan banyak panas hingga temperatur air akan meningkat secara drastis. Ketika lampu dimatikan, temperatur juga akan menurun secara drastis juga. Ini tidak baik untuk ikan. Jika ini terjadi, maka kunjungi toko perangkat keras dan dapatkan lampu yang tidak menghasilkan panas terlalu tinggi.
  6. 6 Tambahkan dechlorinator. Air ledeng mengandung klorin dan zat kimia lainnya yang akan membunuh ikan, sehingga Anda perlu menambahkan zat untuk menetralisasi air, kecuali jika Anda langsung menyuling air tersebut. Tambahkan dechlorinator sesuai dengan instruksi pada botol. Ini juga saatnya untuk menambahkan SafeStart dengan dosis permulaan. SafeStart adalah katalisator yang mempercepat pertumbuhan bakteri baik.
  7. 7 Jalankan siklus dalam tangki. Untuk instruksi dalam menjalankan siklus tangki tanpa ikan (cara paling manusiawi untuk menumbuhkan bakteri baik yang dibutuhkan tangki), bacalah artikel ini Do a Fishless Cycle (dalam bahasa Inggris). Siklus ini harus diselesaikan sebelum Anda menambahkan satu pun ikan ke dalam tangki, atau ikan akan mati. Ketika siklus dijalankan, Anda harus memantau parameter air (pH, pH tinggi, amonia, nitrit, nitrat). Ketika kadar amonia, nitrit, dan nitrat memuncak, lalu menurun hingga 0, Anda telah menyelesaikan siklus nitrogen awal dan tangki telah siap untuk diisi dengan ikan. (Untuk membantu pembuangan amonia dan nitrit, Anda mungkin harus menggunakan Ammonia Remover. Satu-satunya cara untuk mengurangi kadar nitrat adalah dengan mengganti air dengan membuat zat kimia buruk secara fisik).
    • Ingatlah untuk terus menguji air, terutama untuk tangki baru. Anda perlu melakukan penggantian air sebanyak 15% agar tangki ikan tetap bersih.

Bagian 4 : Menambahkan Ikan

  1. 1 Pilihlah ikan. Diskusikan hal mengenai jenis ikan air tropis air tawar yang Anda inginkan dengan penjual ikan. Penjual ikan akan memberikan kiat tentang jenis yang bisa dan tidak bisa akur, dan kiat-kiat lainnya. Carilah toko ikan lokal di sekitar daerah Anda, karena biasanya toko lokal akan memberikan informasi paling akurat dan juga ikan berkualitas tinggi. Toko hewan peliharaan berkualitas biasanya memiliki bagan kecocokan ikan air tawar dan ikan air laut.
    • Meskipun Anda menemukan dua jenis ikan yang benar-benar Anda sukai, mungkin saja kedua jenis ikan tersebut tidak cocok. Hasil yang akan Anda dapatkan jika menempatkan kedua jenis ikan tersebut bersama adalah ikan akan terlihat letih dan pucat (warna ikan akan memucat ketika ikan merasa stres), dan akhirnya ikan yang tidak dominan akan mati. Mengapa harus menghabiskan uang jika seperti itu, betul?
    • Jika ini adalah tangki pertama Anda, jangan mendapatkan ikan yang hanya direkomendasikan untuk pemilik akuarium dengan pengalaman menengah atau tinggi. Seperti memelihara anjing, ada alasan mengapa anjing tertentu tidak disarankan untuk pemula.
    • Waspadalah terhadap ukuran ikan dewasa (bukan ukuran ikan bayi yang Anda dapatkan sekarang) dan jangan mendapatkan ikan yang tidak mampu Anda tangani di masa yang akan datang. Sama halnya dengan hiu air tawar, kepiting (yang selalu mencoba untuk kabur), cichlid, dan hewan yang mengubur dirinya sendiri. Ini tidak adil untuk ikan-ikan tersebut.
    • Ikan guppy atau molly adalah ikan yang bagus untuk memulai. Namun, semuanya tergantung pada ukuran tangki Anda. Jika ukuran tangki Anda berkisar antara 19-38 L, Anda bisa mendapatkan 3-4 katak kerdil Afrika, atau seekor ikan cupang, atau mungkin juga seekor ikan cupang dengan beberapa udang. Lakukan banyak riset sebelum menambahkan ikan ke dalam tangki. Ingatlah untuk tetap mengikuti aturan 2,5 cm ikan untuk setiap 3,8 L air.
  2. 2 Jangan membeli semua ikan sekaligus. Ketahui semua ikan yang ingin Anda masukkan ke dalam tangki dan belilah dua yang paling kecil di antaranya (ini berlaku untuk semua jenis ikan kecuali ikan kawanan, yang harus dibeli di dalam kelompok dengan jumlah 4 ekor (idealnya 6 ekor atau lebih). Anda dapat menambahkan satu kelompok ikan baru setiap 2 minggu. Tambahkan ikan yang paling besar terakhir.
  3. 3 Bawa pulang ikan dengan aman. Penjual ikan akan mengisi kantong plastik bening besar dengan air, lalu ikan, lalu meniupnya dengan oksigen. Ketika Anda kembali pada mobil Anda, letakkan kantong tersebut pada tempat di mana kantong tidak akan bergelinding dan tidak ada sesuatu yang akan jatuh pada bagian atasnya. Pulanglah langsung ke rumah. Ikan mungkin hanya dapat bertahan di dalam air dan oksigen yang diberikan selama 2 1/2 jam. Untuk perjalanan yang lebih lama daripada itu, pengemasan harus dilakukan dengan prosedur yang berbeda.
  4. 4 Setelah pegawai toko hewan peliharaan menangkap ikan Anda, bawa pulang ikan tersebut dan celupkan kantong di dalam tangki. Biarkan kantong tercelup selama 20 atau 30 menit. Lalu bukalah kantong dan masukkan sedikit air dari dalam tangki. Biarkan lagi selama 20 atau 30 menit. Lalu keluarkan ikan dengan jaring secara halus dan tuangkan semua air di dalam kantong ke dalam wastafel.
  5. 5 Tambahkan ikan ke dalam akuarium. Mulailah dengan dua atau tiga ekor ikan untuk sepuluh hari pertama, lalu tambahkan dua atau tiga ekor ikan lagi, lalu tunggulah untuk sepuluh hari lagi, dan seterusnya. Jika Anda memasukkan terlalu banyak ikan sekaligus ke dalam tangki baru, maka siklus air dalam tangki tidak akan dapat memadainya, dan racun akan terbentuk dengan cepat. Kesabaran adalah kunci untuk enam hingga delapan minggu pertama. Dan juga, kesalahan besar yang dilakukan oleh orang-orang adalah membeli ikan kawanan, tetapi hanya sebanyak satu atau dua ekor. Ini jahat dan menyebabkan stres pada ikan tersebut. Kawanan berarti satu kelompok yang terdiri dari setidaknya 5 ekor ikan. Anda bisa mendapatkan banyak saran dari buku "The Simple Guide to Freshwater Aquariums" oleh David E Boruchowitz. 
    SUMBER : WIKIHOW MEMPERSIAPKAN AQUARIUM

BABAK PERTAMA MENGENAI AROWANA

TATA CARA PENGAMBILAN DAN PENANGKARAN AROWANA

Izin Penangkaran Izin penangkaran tumbuhan dan satwa liar dapat diberikan kepada : Perorangan, Koperasi, Badan Hukum, dan Lembaga Konservasi. Izin penangkaran tumbuhan dan satwa liar dalam bentuk :
  1. Captive Breeding (pengembangbiakan satwa dalam lingkungan terkontrol),
    1. Untuk jenis yang dilindungi, diterbitkan oleh Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA), Departemen Kehutanan.
    2. Untuk jenis yang tidak dilindungi yang termasuk dalam Appendix CITES, diterbitkan oleh Kepala Balai KSDA,
    3. Untuk jenis yang tidak dilindungi yang tidak termasuk dalam Appendix CITES, diterbitkan oleh Kepala Dinas di tingkat Propinsi yang menangani konservasi tumbuhan dan satwa liar.
  2. Rearing/Ranching (pembesaran anakan dari telur/anakan dari habitat alam),
    1. Untuk jenis yang dilindungi diterbitkan oleh Direktur Jenderal PHKA, Departemen Kehutanan,
    2. Untuk jenis yang tidak dilindungi yang termasuk dalam Appendix CITES, diterbitkan oleh Kepala Balai KSDA,
    3. Untuk jenis yang tidak dilindungi yang tidak termasuk dalam Appendix CITES, diterbitkan oleh Kepala Dinas di tingkat Propinsi yang menangani konservasi tumbuhan dan satwa liar.
  3. Artificial Propagation (perbanyakan tumbuhan secara buatan),
    1. Untuk jenis yang dilindungi, diterbitkan oleh Direktur Jenderal PHKA, Departemen Kehutanan,
    2. Untuk jenis yang tidak dilindungi yang termasuk dalam Appendix CITES, diterbitkan oleh Kepala Balai KSDA,
    3. Untuk jenis yang tidak dilindungi yang tidak termasuk dalam Appendix CITES, diterbitkan oleh Kepala Dinas di tingkat Propinsi yang menangani konservasi tumbuhan dan satwa liar.
  4. Transplantasi (budidaya) koral, diterbitkan oleh Kepala Balai KSDA.
Tata Cara Permohonan Izin Permohonan izin penangkaran yang diterbitkan oleh :
  1. Direktur Jenderal PHKA Permohonan izin penangkaran diajukan kepada Direktur Jenderal dengan tembusan kepada Direktur, Sekretaris Direktorat Jenderal dan Kepala Balai KSDA setempat.
    1. Untuk izin perorangan Permohonan izin penangkaran tumbuhan dan satwa liar untuk perorangan dilengkapi dengan :
      1. Proposal penangkaran untuk permohonan baru atau Rencana Kerja Lima Tahunan untuk permohonan perpanjangan, yang masing-masing diketahui oleh Kepala Balai KSDA,
      2. Foto copy Kartu Tanda Penduduk atau izin tempat tinggal bagi warga negara asing yang masih berlaku,
      3. Surat keterangan lokasi/tempat penangkaran dari serendah-rendahnya Camat setempat yang menerangkan bahwa kegiatan penangkaran tidak menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan,
      4. Dokumen atau bukti lain yang menerangkan legalitas asal usul induk, benih atau bibit untuk penangkaran dalam hal induk sudah ada atau surat keterangan rencana perolehan induk dari Kepala Balai KSDA,
      5. Berita Acara Persiapan Teknis dan rekomendasi dari Kepala Balai KSDA.
    2. Untuk Koperasi, Badan Usaha, dan Lembaga Konservasi Permohonan izin penangkaran tumbuhan dan satwa liar untuk Koperasi, Badan Hukum dan Lembaga Konservasi, dilengkapi dengan :
      1. Proposal penangkaran untuk permohonan baru atau Rencana Kerja Lima Tahunanuntuk permohonan perpanjangan yang masing-masing diketahui oleh Kepala Balai KSDA,
      2. Akte Notaris Perusahaan yang mencantumkan jenis usaha sesuai dengan bidang usaha yang berkaitan dengan tumbuhan dan satwa liar,
      3. Foto copy Surat Izin Tempat Usaha (SITU) atau Surat Keterangan lokasi dari Camat yang menyatakan berdasarkan Undang Undang Gangguan bahwa usaha tersebut tidak menimbulkan gangguan bagi lingkungan manusia,
      4. Dokumen atau bukti lain yang menerangkan legalitas asal usul induk, benih atau bibit untuk penangkaran dari Kepala Balai KSDA,
      5. Berita Acara Persiapan Teknis dan rekomendasi dari Kepala Balai KSDA.
  2. Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Permohonan izin penangkaran tumbuhan dan satwa liar, diajukan kepada Kepala Balai KSDA dengan tembusan kepada Direktur Jenderal.
    1. Untuk perorangan, Permohonan izin penangkaran tumbuhan dan satwa liar untuk perorangan, dilengkapi dengan :
      1. Proposal penangkaran untuk permohonan baru atau Rencana Kerja Lima Tahunan untuk permohonan perpanjangan yang masing-masing diketahui oleh Kepala Seki Wilayah,
      2. Foto copy Kartu Tanda Penduduk atau Izin Tempat tinggal bagi warga negara asing yang masih berlaku,
      3. Surat Keterangan lokasi/tempat penangkaran dari serendah-rensahnya Camat setenpat yang menerangkan bahw akgiatan penangkaran tidak menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan dan lokasi tidak dlam sengketa,
      4. Dokumen atau bukti lain yang menerangkan atau membuktikan legalitas asal usul induk, benih atau bibit untuk penangkaran dalam hal induk sudah ada atau surat keterangan rencana induk dari Kepala Balai KSDA,
      5. Berita Acara Persiapan Teknis dan rekomendasi dari Kepala Seksi Wilayah.
    1. Untuk Koperasi, Badan Hukum, dan Lembaga Konservasi, Permohonan izin penangkaran tumbuhan dan satwa liar untuk Koperasi, Badan Hukum dan Lembaga Konservasi, dilengkapi dengan :
      1. Proposal penangkaran untuk permohonan baru atau Rencana Kerja Lima Tahunan untuk permohonan perpanjangan yang masing-masing diketahui oleh Kepala Seki Wilayah,
      2. Akte Notaris Perusahaan yang mencantumkan jenis usaha sesuai dengan bidang usaha yang berkaitan dengan tumbuhan dan satwa liar,
      3. Foto copy Surat Izin Tempat Usaha (SITU) atau Surat Keterangan lokasi/tempat penangkaran dari serendah-rendahnya Camat setempat yang menerangkan bahwa kegitan penangkaran tidak menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan dan lokasi sedang tidak dalam sengketa,
      4. Dokumen atau bukti lain yang menerangkan atau membuktikan legalitas asal usul induk, benih atau bibit untuk penangkaran dalam hal induk sudah ada atau surat keterangan rencana induk dari Kepala Bali KSDA,
      5. Berita Acara Persiapan Teknis dan rekomendasi dari Kepala Seksi Wilayah.
  3. Kepala Dinas Propinsi (yang menangani konservasi tumbuhan dan satwa liar)
    Permohonan izin penangkaran tumbuhan dan satwa liar , diajukan kepada Kepala Dinas dengan tembusan Direktur Jenderal dan Kepala Balai KSDA setempat.
    1. Untuk perorangan,
      Untuk permohonan izin perorangan dilengkapi dengan :
      1. Proposal penangkaran untuk permohonan baru atau Rencana Kerja Lima Tahunan untuk permohonan perpanjangan yang masing-masing diketahui oleh Kepala Balai KSDA,
      2. Identitas pemohon berupa surat keterangan yang dikeluarkan oleh Camat,
      3. Surat keterangan lokasi/tempat penangkaran dari serendah-rendahnya Camat setempat yang menerangkan bahwa kegiatan penangkaran tidak menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan dan lokasi tidak sedang dalam sengketa,
      4. Dokumen atau bukti lain yang menerangkan atau membuktikan legalitas asal usul induk, benih atau bibit untuk penangkaran dari Kepala Balai KSDA,
      5. Berita Acara Pemeriksaan Teknis dan rekomendasi ari Kepala Balai KSDA.
    2. Untuk Koperasi, Badan hukum, dan Lembaga Konservasi,
      Permohonan izin untuk Koperasi, Badan hukum dan Lembaga Konservasi, dilengkapi dengan :
      1. Proposal penangkaran untuk permohonan baru atau Rencana Kerja Lima Tahunan untuk permohonan perpanjangan yang masing-masing diketahui oleh Kepala Balai KSDA,
      2. Akte Notaris Perusahaan yang mencantumkan jenis usaha sesuai dengan bidang usaha yang berkaitan dengan tumbuhan dan satwa liar,
      3. Foto copy Surat Izin Tempat Usaha (SITU) atau Surat Keterangan berdasarkan Undang Undang Gangguan bahwa usaha tersebut tidak menimbulkan gangguan bagi lingkungan manusia,
      4. Dokumen atau bukti lain yang menerangkan atau membuktikan legalitas asal usul induk, benih atau bibit untuk penangkaran dari Kepala Balai KSDA,
      5. Berita Acara Pemeriksaan Teknis dan rekomendasi ari Kepala Balai KSDA.
Proposal penangkaran memuat hal-hal sebagai berikut :
  1. Data/Organisasi perusahaan (termasuk nama, alamat, pemilik, manajer, tanggal didirikan),
  2. Data mengenai tenaga kerja/tenaga ahli dibidang penangkaran jenis yang bersangkutan,
  3. Fasilitas sarana prasarana penangkaran,
  4. Jenis-jenis tumbuhan dan satwa yang ditangkarkan,
  5. Uraian rencana pengadaan bibit perbanyakan tumbuhan atau induk satwa (jumlah, taksiran umur, generasi keturunan, jenis kelamin atau sex ratio, asal usul),
  6. Metoda dan teknik penangkaran serta analisis teknis penangkaran mengenai prediksi hasil penangkaran yang siap dipasarkan antara lain waktu menetas/beranak, jumlah anakan dan pertumbuhan,
  7. Rencana hasil penangkaran yang diharapkan selama jangka 5 tahun,
  8. Deskripsi mengenai sitem dan metoda penandaan,
  9. Deskripsi sarana prasarana penangkaran yang telah dan akan dibangun (fasilitas pemeliharaan, pembiakan dan pembesaran termasuk fasilitas kesehatan),
  10. Analisis finansial mengenai prediksi keuntungan dari usaha dimaksud.
Rencana Kerja Lima Tahunan, berisi hal-hal antara lain :
  1. Data perusahaan,
  2. Data stok satwa atau tumbuhan,
  3. Tenaga kerja dan sarana prasarana,
  4. Rencana kegiatan selama lima tahun.
Pembinaan dan Pengendalian
Otoritas Keilmuan (Scientific authority), sesuai dengan ketentuan CITES Resolusi Conf. 10.3 wajib memberikan saran dan rekomendasi kepada Direktur Jenderal PHKA selaku pelaksana Otoritas Pengelola CITES di Indonesia, mengenai keberhasilan suatu unit penangkaran untuk dapat mengekspor hasilnya sesuai dengan Article VII paragraph 4 dan paragraph 5 CITES mengenai ketentuan ekspor hasil pengembangbiakan satwa dan perbanyakan tumbuhan secara buatan. Dalam pelaksanaannya Otoritas Keilmuan melakukan pembinaan kepada para penangkar tumbuhan dan satwa liar. Otoritas Pengelola wajib melakukan pembinaan kepada unit penangkaran mengenai penandaan, sistem pencatatan dan pelaporan yang benar serta pengendalian pemanfaatan hasil penangkaran.
Dalam rangka pengendalian pemanfaatan hasil penangkaran, Kepala Balai KSDA melakukan pemeriksaan silang terhadap laporan bulanan, buku catatan harian, penandaan dan fisik tumbuhan dan satwa liar di dalam penangkaran. Pemeriksaan silang dilakukan secara berkala paling sedikit satu kali dalam enam bulan, atau apabila karena sesuatu hal dipandang perlu. Berdasarkan hasil pembinaan dan pengendalian Kepala Balai membuat Catatan Kinerja unit Penangkaran. Kepala Balai wajib menyampaikan laporan kepada Direktur Jenderal mengenai hasil pemeriksaan dan Catatan Kinerja Unit Penangkaran.
Pencatatan dan Pelaporan
Setiap unit penangkaran tumbuhan dan satwa liar wajib membuat buku induk (Stud book) dan buku catatan harian (Log book) mengenai perkembangan seluruh tumbuhan atau satwa di dalam penangkaran. Buku catatan harian harus terbuka bagi petugas dalam rangka pembinaan dan kontrol serta bagi auditor dalam rangka penilaian pemenuhan standar kualifikasi. Setiap unit penangkaran tumbuhan dan satwa liar wajib menyampaikan laporan bulanan mengenai perkembangan seluruh tumbuhan atau satwa di dalam penangkaran. Laporan tersebut berisi perubahan (mutasi), pada hasil penangkaran termasuk diantaranya kelahiran, perbanyakan, kematian, penjualan untuk setiap generasi dan induk-induknya.
SUMBER : BKSDA YOGYAKARTA