1. Perut berbintik merah, sisik terkelupas dan kulit memerah
Apabila Anda menjumpai pada bagian perut arwana muncul bintik kemerahan,
sisik pada pangkal ekor terkelupas dan juga kulitnya memerah seperti
borok hal ini dapat disebabkan oleh bakteri Lernea sp yang masuk melalui
sela-sela sisik ke dalam daging.
Jika bakteri ini sudah masuk akan mengakibatka bengkak pada bagian yang
terserang dan sisik akan terlihat berdiri seperti akan lepas. Untuk
bakteri ini biasanya tertular melalui pakan berupa ikan seribu.
Untuk baketeri ini berkembang pada pH
berkisar 6.5 dan apabila arwana yang terserang bakteri Lernea sp tidak
segera diobati akan mengakibatkan sisiknya lepas dan akan muncul borok
disertai nanah kuning kemerahan.
Tentunya hal ini berdampak langsung pada ikan arwana nya yaitu arwana
akan stres dan nafsu makannya akan berkurang, atau kemungkinan
terburuknya dapat menyebabkan kematian pada ikan arwana.
Jika ikan arwana Anda mengalami gejala seperti itu jangan panik terlebih
dahulu, apabila penyakitnya masih stadium awal silahkan untuk mencoba
memberikan obat antibakterial.
Setelah itu silahkan masukkan garam ikan sebanyak 10-15 sendok makan
apabila akuariumnya berukuran kecil, dan untuk akuarium dengan ukuran
besar sebanyak 20-25 sendok makan. Kemudian masukkan kembali obat
antibiotik sebelumnya dengan jumlah takaran yang sama seperti
sebelumnya.
Silahkan lakukan selama 5 hari berturut-turut. Apabila sudah terlihat
mulai sembuh atau ada kemajuan sedikit lebih sehat, silahkan dikurangi
untuk dosis antibiotik dan garamnya. Mohon di ingat selama proses
pengobatan ikan arwana harus tetap diberi makan.
Untuk makanannya jangan memberikan makanan berupa ikan, untuk mencegah
penularan penyakit baru karena dikhawatirkan pakan berupa ikan akan
membawa lagi bakteri seperti bakteri Lernea Cyprinacea dan Argullus
indicus. Silahkan berikan pakan seperti jangkrik, katak, atau belalang.
2. Pada bagian sirip arwana terdapat bintik-bintik putih
Untuk gejala penyakit arwana selanjutnya adalah arwana meliuk-liuk dan
menggetarkan pangkal ekornya, dan pada bagian sirip ekornya terdapat
bintik kecil yang berwarna putih, hal ini dapat dipastikan arwana
terserang penyakit berupa jamur dan bisa diobati dengan antibakterial.
Namun jika dilakukan pengobatan menggunakan anti bakterial akan
menimbulkan sedikit masalah pada sebagian ikan arwana yaitu ikan akan
stress dan nafsu makannya akan hilang karena warna air akuarium akan
berubah dikarenakan obat antibakteri tersebut.
Untuk menanggulangi masalah ini Anda dapat melakukan pengobatan dengan
cara lain yaitu mencucui ikan arwana ke dalam air yang sudah dicampurkan
permanganat kalium dengan dosis 1gram per linter air.
Untuk langkahnya silahkan bius terlebih dahulu arwananya jangan istri
Anda yang malah dibius, kemudian silahkan masukkan ke dalam air yang
sudah di campur dengan permanganat kalium(PK), pegang ikan dengan
hati-hati dan silahkan di bersihkan bagian yang terinfeksi dengan cara
menyikatnya menggunakan sikat gigi, lakukan dengan hati-hati, kemudian
basuh dengan air.
Setelah itu silahkan ganti air yang sebelumnya telah dicampur dengan PK
dengan air yang baru, setelah itu silahkan masukkan PK dengan dosis yang
sama, dan masukkan kembali ikan arwana kemudian sikat kembali ikan
sampai bintik putih yang menempel hilang semuanya. Penyakit jamur pada
arwana tersebut biasanya akan hilang setelah 5-7 hari setelah perawatan
dilakukan.
3. Arwana selalu menggigit ekor
Untuk gejala arwana yang tiba-tiba menggigit ekornya terus menerus dan
mengakibatkan selaput siripnya rusak hal ini arwana berarti terserang
penyakit gigit ekor, dan bakteri yang menyebabkan hal ini adalah bakteri
Trichodina sp dan virus Oodium pilullaris, untuk keduanya dapat
menyebabkan gatal dan munculnya lendir pada tubuh arwana.
Media penyebaran penyakit ini dapat melalui serokan ataupun pakan yang
diberikan. Untuk pencegahannya dapat dengan cara selalui memberikan
garam ikan dengan takaaran 10 sampai 25 gram atau disesuaikan dengan
ukuran akuarium Anda, selain garam berikan juga obat antibakterial
berupa super internal atau blitz Ich, untuk dosisnya gunakan dosis
ringan saja sebanyak 1-2 teteas jika akuarium memiliki ukuran 60cm x
30cm atau 80cm x 40cm, sedangkan untuk akuarium dengan ukuran diatasnya
berikan 3-5 tetes.
Untuk pencegahannya silahkan untuk memberikan pakan yang bersih atau
untuk memastikan kebersihan pakan Anda dapat merendam pakan terlebih
dahulu ke dalam larutan PK dengan dosis 0,25 gram per satu liter air,
dan rendam selama kuran lebih 30-60 menit. Untuk peralatan silahkan
dinetralisir terlebih dahulu dengan cara merendamnya ke dalam larutan PK
dengan sebanyak 2 gram per satu liter air kurang lebih selama 1 jam.
4. Perut kembung pada arwana
Penyakit lain yang biasanya dialami ikan arwana adalah penyakit perut
kembung, untuk memastikan arwana mengalami penyakit perut kembung dapat
dilihat dari tidak adanya kotoran di dasar akuarium dan perut arwana
yang terlihat membuncit setelah diberi makan 4-5 jam, maka hal ini dapat
dipastikan arwana mengalami penyakit perut kembung, hari pertama arwana
masih mau makan namun pada hari kedua arwana akan berdiam diri dekat
permuakaan air.
Jika dilihat lebih teliti pada bagian kloakanya akan terlihat bengkak
dan memerah dan hal ini akan menyebabkan stres. Untuk bakteri yang
menyebabkan penyakit perut kembung dapat disebabkan oleh bakteri
Salmonella sp, dan penularannya dapat melalui pakan yang sudah mati bisa
berupa katak, namun tidak menutup kemungkinan pakan yang masih hidup
pun masih ada kemungkinan dapat menularkan bakteri Salmonellap sp.
Untuk mencegah terjadinya hal ini silahkan untuk mencucui terlebih
dahulu katak yang akan diberikan menggunakan air yang sudah di campur
dengan PK, untuk perbandingannya yaitu 0,25 gram per 5 liter air.
Lakukan pembersihan dengan cara merendam katak kurang lebih selama 10-15
menit. Untuk pakan selain katak seperti kelabang atau jangkrik silahkan
buang terlebih dahulu untuk ujung kakinya dan direndam selama 2-3 menit
saja.
Untuk pengobatan arwana yang terserang penyakit kembung saat ini belum
ada yang tepat 100%, namun kita dapat melakukan pencegahan dengan cara
memasukkan obat antibakterial.
Apabila arwana belum mengeluarkan kotoran di usahakan
tidak memberi makan terlebih dahulu. Semoga artikel ini bermanfaat
SUMBER: PENGALAMAN PRIBADI DAN GOOGLING
Tidak ada komentar:
Posting Komentar