Jumat, 07 Oktober 2016

BAGIAN KEDUA PENYAKIT PADA ARWANA

1. Perut berbintik merah, sisik terkelupas dan kulit memerah
Apabila Anda menjumpai pada bagian perut arwana muncul bintik kemerahan, sisik pada pangkal ekor terkelupas dan juga kulitnya memerah seperti borok hal ini dapat disebabkan oleh bakteri Lernea sp yang masuk melalui sela-sela sisik ke dalam daging.

Jika bakteri ini sudah masuk akan mengakibatka bengkak pada bagian yang terserang dan sisik akan terlihat berdiri seperti akan lepas. Untuk bakteri ini biasanya tertular melalui pakan berupa ikan seribu.

Untuk baketeri ini berkembang pada pH berkisar 6.5 dan apabila arwana yang terserang bakteri Lernea sp tidak segera diobati akan mengakibatkan sisiknya lepas dan akan muncul borok disertai nanah kuning kemerahan.

Tentunya hal ini berdampak langsung pada ikan arwana nya yaitu arwana akan stres dan nafsu makannya akan berkurang, atau kemungkinan terburuknya dapat menyebabkan kematian pada ikan arwana.

Jika ikan arwana Anda mengalami gejala seperti itu jangan panik terlebih dahulu, apabila penyakitnya masih stadium awal silahkan untuk mencoba memberikan obat antibakterial.

Setelah itu silahkan masukkan garam ikan sebanyak 10-15 sendok makan apabila akuariumnya berukuran kecil, dan untuk akuarium dengan ukuran besar sebanyak 20-25 sendok makan. Kemudian masukkan kembali obat antibiotik sebelumnya dengan jumlah takaran yang sama seperti sebelumnya.

Silahkan lakukan selama 5 hari berturut-turut. Apabila sudah terlihat mulai sembuh atau ada kemajuan sedikit lebih sehat, silahkan dikurangi untuk dosis antibiotik dan garamnya. Mohon di ingat selama proses pengobatan ikan arwana harus tetap diberi makan.

Untuk makanannya jangan memberikan makanan berupa ikan, untuk mencegah penularan penyakit baru karena dikhawatirkan pakan berupa ikan akan membawa lagi bakteri seperti bakteri Lernea Cyprinacea dan Argullus indicus. Silahkan berikan pakan seperti jangkrik, katak, atau belalang.

2. Pada bagian sirip arwana terdapat bintik-bintik putih
Untuk gejala penyakit arwana selanjutnya adalah arwana meliuk-liuk dan menggetarkan pangkal ekornya, dan pada bagian sirip ekornya terdapat bintik kecil yang berwarna putih, hal ini dapat dipastikan arwana terserang penyakit berupa jamur dan bisa diobati dengan antibakterial.

Namun jika dilakukan pengobatan menggunakan anti bakterial akan menimbulkan sedikit masalah pada sebagian ikan arwana yaitu ikan akan stress dan nafsu makannya akan hilang karena warna air akuarium akan berubah dikarenakan obat antibakteri tersebut.

Untuk menanggulangi masalah ini Anda dapat melakukan pengobatan dengan cara lain yaitu mencucui ikan arwana ke dalam air yang sudah dicampurkan permanganat kalium dengan dosis 1gram per linter air.

Untuk langkahnya silahkan bius terlebih dahulu arwananya jangan istri Anda yang malah dibius, kemudian silahkan masukkan ke dalam air yang sudah di campur dengan permanganat kalium(PK), pegang ikan dengan hati-hati dan silahkan di bersihkan bagian yang terinfeksi dengan cara menyikatnya menggunakan sikat gigi, lakukan dengan hati-hati, kemudian basuh dengan air.

Setelah itu silahkan ganti air yang sebelumnya telah dicampur dengan PK dengan air yang baru, setelah itu silahkan masukkan PK dengan dosis yang sama, dan masukkan kembali ikan arwana kemudian sikat kembali ikan sampai bintik putih yang menempel hilang semuanya. Penyakit jamur pada arwana tersebut biasanya akan hilang setelah 5-7 hari setelah perawatan dilakukan.

3. Arwana selalu menggigit ekor
Untuk gejala arwana yang tiba-tiba menggigit ekornya terus menerus dan mengakibatkan selaput siripnya rusak hal ini arwana berarti terserang penyakit gigit ekor, dan bakteri yang menyebabkan hal ini adalah bakteri Trichodina sp dan virus Oodium pilullaris, untuk keduanya dapat menyebabkan gatal dan munculnya lendir pada tubuh arwana.

Media penyebaran penyakit ini dapat melalui serokan ataupun pakan yang diberikan. Untuk pencegahannya dapat dengan cara selalui memberikan garam ikan dengan takaaran 10 sampai 25 gram atau disesuaikan dengan ukuran akuarium Anda, selain garam berikan juga obat antibakterial berupa super internal atau blitz Ich, untuk dosisnya gunakan dosis ringan saja sebanyak 1-2 teteas jika akuarium memiliki ukuran 60cm x 30cm atau 80cm x 40cm, sedangkan untuk akuarium dengan ukuran diatasnya berikan 3-5 tetes.

Untuk pencegahannya silahkan untuk memberikan pakan yang bersih atau untuk memastikan kebersihan pakan Anda dapat merendam pakan terlebih dahulu ke dalam larutan PK dengan dosis 0,25 gram per satu liter air, dan rendam selama kuran lebih 30-60 menit. Untuk peralatan silahkan dinetralisir terlebih dahulu dengan cara merendamnya ke dalam larutan PK dengan sebanyak 2 gram per satu liter air kurang lebih selama 1 jam.

4. Perut kembung pada arwana
Penyakit lain yang biasanya dialami ikan arwana adalah penyakit perut kembung, untuk memastikan arwana mengalami penyakit perut kembung dapat dilihat dari tidak adanya kotoran di dasar akuarium dan perut arwana yang terlihat membuncit setelah diberi makan 4-5 jam, maka hal ini dapat dipastikan arwana mengalami penyakit perut kembung, hari pertama arwana masih mau makan namun pada hari kedua arwana akan berdiam diri dekat permuakaan air.

Jika dilihat lebih teliti pada bagian kloakanya akan terlihat bengkak dan memerah dan hal ini akan menyebabkan stres. Untuk bakteri yang menyebabkan penyakit perut kembung dapat disebabkan oleh bakteri Salmonella sp, dan penularannya dapat melalui pakan yang sudah mati bisa berupa katak, namun tidak menutup kemungkinan pakan yang masih hidup pun masih ada kemungkinan dapat menularkan bakteri Salmonellap sp.

Untuk mencegah terjadinya hal ini silahkan untuk mencucui terlebih dahulu katak yang akan diberikan menggunakan air yang sudah di campur dengan PK, untuk perbandingannya yaitu 0,25 gram per 5 liter air.

Lakukan pembersihan dengan cara merendam katak kurang lebih selama 10-15 menit. Untuk pakan selain katak seperti kelabang atau jangkrik silahkan buang terlebih dahulu untuk ujung kakinya dan direndam selama 2-3 menit saja.

Untuk pengobatan arwana yang terserang penyakit kembung saat ini belum ada yang tepat 100%, namun kita dapat melakukan pencegahan dengan cara memasukkan obat antibakterial.

Apabila arwana belum mengeluarkan kotoran di usahakan tidak memberi makan terlebih dahulu. Semoga artikel ini bermanfaat

SUMBER: PENGALAMAN PRIBADI DAN GOOGLING

Tidak ada komentar:

Posting Komentar